Mengungsi

Akan bertambahnya anggota keluarga membuat saya dan suami mempertimbangkan untuk merenovasi rumah, ya minimal bisa punya tambahan kamar lagi. Maklum kita selama ini tinggal di perumahan tipe kecil yang hanya punya dua kamar. Alhamdulillah kita masih punya space tanah di sebelah rumah meskipun kecil juga, jadi sebagian dari tanah di sebelah rumah itu yang kami dirikan bangunan tambahan.

Ingin sekali kami bisa mewujudkan rumah impian kami. Tapi semuanya harus dikembalikan ke kemampuan,hehehe. Dengan dana seadanya mulailah renovasi rumah kami dengan konsep rumah tumbuh. Jadi master plan rumah yang kita inginkan sudah ada tapi kita bangun bertahap.
Sebenarnya ada dua pilihan waktu untuk mulai renovasi yaitu sebelum atau sesudah saya melahirkan anak ketiga ini. Dan dengan berbagai pertimbangan kita putuskan waktunya sebelum saya melahirkan. Memang agak terburu-buru banget jadinya.
Pembuatan bangunan baru di samping rumah sudah berjalan hampir empat pekan di bulan ini. Dengan cuaca yang masih sering hujan membuat progressnya agak molor. Saat jadwal renov bangunan utama bangunan barunya belum bisa ditempati. Akhirnya mau ngga mau saya sekeluarga harus mengungsi untuk sementara waktu.
Saya, anak-anak dan si teteh untuk sementara tinggal di mess kantor. Sedangkan suami tetap tinggal di rumah dengan kondisi yang pasti sangat berantakan. Hanya geser-geser ruangan aja sih bukan merobohkan semuanya, tapi ya tetep aja harus mengungsi.
Sudah empat hari ini tinggal di mess kantor dengan kondisi saya menunggu saat-saat kontraksi karena sudah masuk umur 40 minggu kehamilan. Bagi saya sih ngga masalah toh rumah sakit yang rencananya tempat saya melahirkan ngga jauh dari kantor. Tapi saya kasihan sama anak-anak. Mereka sih awal-awal bisa menikmati tapi lama-lama bosen juga karena disini kan sepi beda dengan di rumah yang setiap hari mereka bisa main sama teman-temannya yang banyak. Kemarin untuk menghilangkan kebosanan mereka saya sempatkan ajak mereka ke mall. Lumayan anak-anak bisa main di timezone dan saya bisa puas-puasin jalan siapa tau tiba-tiba bisa kontraksi tapi belum juga nih.
Mudah-mudahan siang atau sore nanti kita bisa pulang ke rumah. Meski masih berantakan minimal sudah ngga banjir debu. Sudah kangen rumah dan kangen bisa kumpul sekeluarga lagi sama Ayah.

6 pemikiran pada “Mengungsi

Tinggalkan komentar